Netfid Indonesia Sukses Gelar Kelas Pemantauan Pilkada 2024

Dok. Kelas Pemantauan untuk Pilkada 2024/Netfid Indonesia
Dok. Kelas Pemantauan untuk Pilkada 2024/Netfid Indonesia

Jakarta – Netfid Indonesia melaksanakan Kelas Pemantauan Pemilihan 2024 dengan mengangkat tema “Pemantauan Pemilihan 2024 untuk Mewujudkan Integritas Pemilihan di Indonesia” pada 16 November 2024 di Griya Gus Dur, Jakarta Pusat.

Netfid Indonesia berkolaborasi Gusdurian Jakarta untuk menyukseskan Kelas Pemantauan Pemilihan 2024.

“Terima kasih kepada teman-teman Gusdurian Jakarta telah menyediakan tempat ini, Griya Gus Dur untuk melaksanakan kegiatan ini. Dan kita perlu belajar dari Gus Dur tentang konsistensi dan komitmennya terhadap prinsip-prinsip demokrasi dan keadilan”, kata Ketua Umum Netfid Indonesia, Muh. Afit Khomsani dalam sambutannya.

Afit menambahkan, kegiatan ini bertujuan untuk membekali teman-teman pemantau dalam mengawasi proses dan hasil Pemilihan 2024.

“Menjelang Pilkada Serentak 2024 yang akan dilaksanakan pada 27 November 2024, penting untuk terus melakukan pendidikan politik dan memberikan keterampilan teknis bagi teman-teman pemantau agar Pemilihan 2024 berjalan dengan adil, transparan, akuntabel dan berintegritas”, tambahnya.

Penggerak Gusdurian Jakarta, Annas Eka Wardhana, menjelaskan keteladanan Gus Dur dan gerakan Gusdurian mengenai demokrasi.

“Gus Dur memberikan arti bahwa demokrasi bukan sebagai alat merebut kekuasaan dan menjalankan sistem pemerintahan, melainkan bentuk perlindungan dan perwujudan untuk mengangkat harkat dan martabat kemanusiaan”, jelasnya.

Annas juga menambahkan, demokrasi yang paling penting bagi Gus Dur adalah demokrasi yang memanusiakan manusia.

“Gus Dur bertindak bukan berdasarkan kalkulasi politik, tetapi atas dasar keyakinan moral dalam memanusiakan manusia. Kami pun sebagai penggerak Gusdurian tidak bergerak ke arah politik praktis, melainkan kerja-kerja Gusdurian non politik praktis pada dimensi Islam dan Keimanan, Kultural, Negara, dan Kemanusiaan. Oleh karena itu, pada Pemilu kemarin kami menerbitkan buku saku untuk panduan dalam menghadapi Pemilu dan Demokrasi melalui Gardu Pemilu Gusdurian”, tambahnya.

Afit mengharapkan, teman-teman pemantau mengoptimalkan prinsip dan nilai yang diajarkan oleh Gus Dur.

“Harapan saya, kita sebagai pemantau dapat mengoptimalkan prinsip Gus Dur dalam meningkatkan kualitas demokrasi Indonesia. Dan ini sebagai bentuk kepedulian terhadap demokrasi, kemanusiaan, Pemilu, dan Pemilihan untuk meningkatkan kualitas pemimpin yang terpilih mengedepankan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi dan kelompok”, harapnya.

Dalam Kelas Pemantauan Pemilihan 2024 yang dilaksanakan oleh Netfid Indonesia berkolaborasi dengan Gusdurian Jakarta, menghadirkan narasumber dari KPU DKI Jakarta, Bawaslu DKI Jakarta, Pendiri Netfid Indonesia, JaDi DKI Jakarta, dan Gusdurian Jakarta.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *